Setelah selesai menunaikan salat subuh diakhiri dengan bersalaman, mereka yang sudah menikah, menepi pada pasangan masing-masing, di atas sajadah yang masih tergelar rapi. “Ukhti,” panggil Rafael menahan senyum sambil menatap Nanay dan sengaja menggoda Nanay yang duduk di sebelah Christopher. “Papah ....” Nanay merengek, merasa sangat gugup bahkan malu. Jantungnya berdegup cepat sedangkan tubuhnya memanas seolah dididihkan. Nanay refleks geser, menjaga jarak dari Christopher. Namun, ia yang melakukannya sambil memejamkan mata justru mendengar tawa pecah di sana. “Del?” Kali ini tujuan Rafael adalah Edelwais. Semua mata di sana kecuali Bubu, langsung menjadikan Edelwais sebagai fokus perhatian. Edelwais yang awalnya duduk di antara Fina dan Bubu, mendadak mendekap lengan Bubu menggunaka