“Wah, besok kita balik ke Jakarta.” Dari belakang mereka, suara Edelwais terdengar ceria. Suara yang selama kebersamaan nyaris tak pernah absen, terus membuat kebersamaan berwarna. Seceria itu memang Edelwais dan sangat cocok dengan Rafael sekeluarga. Berbanding terbalik dengan sosok Xinxin yang seolah menampung beban seluruh umat penghuni kehidupan. Christopher dan Nanay yang berjalan berdampingan dan tengah saling lirik menjadi tidak begitu fokus pada dering ponsel dari dalam tas tenteng Nanay yang memang berada di pundak kanan Christopher. Keceriaan Edelwais sungguh mengalihkan fokus mereka. “Ini kayaknya lebih bahaya dari seribu DM, deh!” lirih Christopher wanti-wanti sambil melirik Nanay. Seperti biasa, Nanay hanya tersipu malu dengan kedua pipinya yang menjadi kemerah-merahan. Sung