Episode 17 : Cinta dan Perasaan Raga

1400 Kata

“Edel lumpuh … Edel beneran lumpuh!” Kata-kata tersebut tak hentinya terucap dari bibir berisi milik Raga. Tak ubahnya mantra yang harus selalu terulang, Raga bahkan sampai sulit untuk tidak mengucapkannya. Merasa depresi, Raga mengembuskan napas panjang sambil terpejam pasrah. Ia masih mondar-mandir di depan tempat tidurnya. Sesekali, ia akan mengacak asal susunan kepalanya hingga rambut rapinya menjadi berantakan. “Terus, apa gunanya aku memperjuangkan Edel, jika kenyataannya, ... jika kenyataannya dia justru lumpuh?” Merasa semakin frustrasi, Raga sampai menitikkan air mata. “Kenapa Edel harus lumpuh? Apa kata orang kalau aku sama Edel, sedangkan Edel … lum … puh?” Raga terduduk di bibir tempat tidurnya dengan cukup mengangkang. Kedua tangannya semakin rutin mengacak kasar susunan k

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN