POV Hany "Rey, jangan natap aku kayak gitu." Terpaksa kukatakan juga karena merasa risih dengan Reyhan yang curi-curi pandang. "Aku hanya memperhatikan wajah tampanku di cermin. Tolong kamu jangan terlalu berlebihan," jawabnya sembari membenarkan rambut yang sedikit berponi. Tampan si memang, pria yang berada di sampingku saat ini. Kalau diibaratkan artis, wajahnya sangat mirip dengan Karna dalam film Mahabarata. Mendengar jawabannya, aku melirik ke arahnya. "Tolong, Hany … kamu fokus ke depan. Jangan fokus ke aku. Menyetir itu butuh konsentrasi." Senyumnya mengembang setelah mengucapkan hal sama sepertiku. Tak kujawab lagi ucapannya. Karena pasti akan berbuntut panjang kali lebar. "Han, turun, kita udah sampai," ucap Reyhan. Terlihat di depan pintu, sudah berdiri sepasang orang tua