Tubuh Erick hampir limbung saat mendengar kenyataan yang amat menyakitkan untuknya. Jadi Samara pernah hamil anaknya dan dia sendiri yang sudah membunuhnya. "A.. apa kamu bercanda? " tanya Erick dengan suara terbata. Dia seakan tidak percaya kalau Samara pernah mengandung benihnya. "Terserah jika kamu tidak percaya. Gara-gara kejadian malam itu dokter mengatakan kalau aku susah untuk hamil lagi karena benturan keras di perutku yang mengakibatkan anak kita keguguran. Kalau saja kamu tidak mempermainkan aku dan menjadikan aku bahan taruhan anak kita pasti masih hidup sampai sekarang" jawab Samara sambil menitikkan air matanya. Erick merasakan sesak di dalam dadanya. Menyesal pun sudah terlambat karena calon bayi mereka sudah tidak ada lagi. Dan semua ini gara-gara dia. "Maafkan aku S