Hancur... Rasa bahagia yang baru saja dia rasakan tiba-tiba lenyap begitu saja. Angannya dan cita-citanya telah kandas saat anak yang begitu dia idam-idamkan kehadirannya malah tidak berkembang dengan normal. Janinnya sudah berhasil dikuretasi oleh dokter. Samara sama sekali tidak bicara ataupun menangis. Dia tetap membungkam mulutnya seolah tak ingin bicara dengan siapapun saat ini. "Sayang"baru saja Axel menyentuh bahunya Samara langsung mengelak tak mau disentuh. " Tinggalkan aku pa. Aku ingin sendiri " ucap Samara tanpa mau menatapnya. Axel mengalah dan memilih keluar dari ruangannya. Putri dan Samuel menunggu di luar dengan perasaan cemas. "Bagaimana keadaan Samara? apa dia mau bicara denganmu? " tanya Samuel. "Tidak.. dia mengusirku pa maafkan aku" jawab Axel tidak membuahk