Bab 44

2322 Kata

Titha saat ini sama sekali tak merasa canggung. Dia enjoy sembari ikut membantu bebenah. Dia nggak merasa jika setiap pertanyaan yang di lontarkan mamanya Dewi dan yang lain adalah suatu bentuk jebakan untuknya. "Kamu kan deket tempatnya dengan Dewi, apa dia tak ada tanda-tanda pulang ke sini, sih? Saya itu khawatir banget, sebenarnya dia di mana?" mamanya Dewi menundukkan kepalanya dan memasang raut wajah yang sangat sedih. "Enggak, Tante. Sekarang aja aku sama sekali tak tahu dia ada di mana. Masih di kota ini atau sudah pulang ke desa ya nggak tahu," jawab Titha tanpa ia sadari membuat yang lain menatap ke arah. "Maksud kamu gimana? Apa hubungannya dengan di kota dan pulang ke desa?" tanya Dinar. Titha seketika menatap ke arah mereka satu persatu. "Mak-maksud aku, dia kan lama nggak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN