Benturan Perasaan

1597 Kata

Mentari cukup paham saat Langit bilang dia gak bisa membantu bundanya mengantarkan pesanan siang ini. Hari pekan restoran sangat sibuk dan cowok itu diminta datang lebih awal. "Biar Mentari sendiri aja, Bun yang anter!" "Eh, jangan. Nanti biar bunda panggil tukang ojek aja buat bawa ini!" Ina khawatir dengan anak gadisnya. Dia lebih memilih telat mengantarkan pesanan daripada membiarkan Mentari membawa lima belas kotak pesanan ke daerah perkantoran yang ada di tengah kota. Tapi, sang pemesan sudah berkali-kali menelpon Ina. Sedang, tukang ojek yang biasa dia pesan juga tidak ada di pengkolan. Dan memesan jasa antar pun memakan waktu. "Tuh kan, Bun. Udah, Mentari bisa, kok!" Dia menyakinkan dan mengangkat kotak yang sudah diikat masing-masing lima tumpuk. Jadi dia membawa tiga tumpu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN