Bini Loro

1867 Kata

Mentari baru saja pulang dari makam. Meski Langit tidak bisa menemaninya, bukan berarti dia gagal ke sana. Mentari sudah rindu ayahnya dan dia tidak mau menunggu sampai hari minggu. Dia juga takut Langit kembali mengingkari janji. Jujur, waktu membaca pesan dari Langit. Mentari kecewa, tapi dia bisa apa. Mentari sudah berjanji untuk tidak bergantung pada siapa pun itu. Dia tidak bisa marah terhadap apa yang memang bukan tanggung jawab Langit. Mentari sadar betul dirinya bukan siapa-siapa. Mengharapkan Langit terus mengertinya sama saja dengan ketamakan. Pada akhirnya bisa melukai satu sama lain. Yah, lebih baik begini. Tidak perlu memperlihatkan perasaannya pada Langit sampai kapan pun itu. Andai pemuda itu datang dengan tampang tidak bersalahnya, Mentari tidak akan membahas dan akan m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN