10. Calon Razan

2355 Kata

“Mbak Dell, buruan. Ayah sama Ibu udah nunggu di mobil.” Lagi-lagi Dimas menggedor pintu kamarku dengan brutal. “Mbak Dell—” “Berisik!” Aku membuka pintu dan Dimas langsung mingkem. “Waw!” “Ape lu?” “Cantiknya Mbakku!” Dimas menatapku dari atas sampai bawah. “Kepaksa aku kaya gini, tahu enggak?” Aku mendengus. “Enggak papa, Mbak, sekali-kali.” Jadi, malam ini aku dan keluarga mau kondangan ke tempat saudara, lebih spesifiknya anak dari adik Ayah. Karena acaranya di hotel dan bertema adat jawa, akhirnya kami yang kondangan juga menyesuaikan. Setidaknya untuk keluarga, semua yang hadir wajib memakai batik untuk laki-laki dan kebaya untuk perempuan. Jadilah kami berempat sarimbitan. “Della, Dimas, buruan turun!” “Iya, Bu...” Dimas terkekeh ketika melihatku turun tangga pelan sek

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN