Semua orang, kecuali Oliver tentu saja, sepakat mengembalikan paket ke jasa pengiriman. Usut punya usut, Oliver ternyata memiliki kecintaan terhadap kudapan manis berbahan dasar biji cocoa. Apa pun, asal makanan atau minuman tersebut mengandung unsur cocoa, maka Oliver dengan senang hati menerima pemberian. Dia sempat mengusulkan bisnis permen cokelat, tetapi langsung ditolak Baron Sandro karena takut putranya akan menghabiskan seluruh produksi permen untuk dirinya sendiri alias tidak jadi dijual ke pasaran. Akan tetapi, kesedihan Oliver tidak berlangsung lama sebab pikiran dan fokusnya disedot habis oleh acara mendirikan pabrik. Dia telah lama merelakan cokelat mewah dan menganggap suatu saat akan datang kesempatan mencicipi makanan tersebut melalui cara lain yang lebih sehat yakni, beru