Sekalipun Benjamin sering bertamu, tetapi pada hari-hari tertentu dia akan terjebak di rumahnya. Ter-je-bak. Maksudku, dia kemungkinan besar tengah berjibaku dengan tutor atau bisa jadi Elijah memberi kartu kuning kepada putranya agar tidak terlalu agresif ketika mengincar Dante. Bukankah sebagai penerus duke Benjamin wajib menjalani wajib militer; belajar sejarah kebangsawanan, menghafal teori politik lalu mengaplikasikannya, dan memahami urutan tata pemerintahan. Sudah pasti walau berada jauh dari ibu kota, tinggal di Nefrau, dia tetap tidak boleh bolos belajar. Sekalinya Benjamin memiliki waktu luang, dia justru memanfaatkan momen tersebut meluncur ke rumahku dengan suara ceria. “Adik, Kakak datang!” Lantas Dante hanya merengut. Tidak mengatakan apa pun selain menengok ke arahku deng