Usai sholat malam, Riana merasa haus, ia ke luar dari kamar tempat ia menginap, menuju dapur. Riana menyalakan lampu dapur, ia mengambil gelas, lalu mengisi gelas dengar air putih dari dispenser. "Na!" Riana terlonjak kaget, gelas di tangannya jatuh, dan pecah berhamburan di atas lantai. Lantai basah, juga dipenuhi serpihan kaca. "Maaf, aku sudah mengagetkanmu." Zaki mendekati Riana, ia berjongkok di hadapan Riana, yang belum tersadar dari rasa kagetnya. "Ooh, biar saya yang membersihkan, Pak!" Riana langsung berjongkok juga. Tanpa sengaja, dahi Riana membentur kepala Zaki, karena jarak mereka yang terlalu dekat. Riana tidak bisa mundur, karena ada meja dapur di belakangnya. Harusnya Zaki yang menggeser tubuh, tapi itu tidak di lakukan. Zaki mengangkat wajah, ditatap wajah Riana.