Gya menghela napas dengan lega karena penyakit Ayahnya tidak kambuh. Ayah hanya harus mendapatkan tambahan oksigen selama semalam dan tidak perlu di rawat inap juga. Jadi, Gya hanya perlu mengurusi kamar untuk Hanin dan suaminya—Rafa. Untuk memudahkan penjagaan, Gya meminta Hanin dan Rafa berada di kamar kelas satu dengan dua ranjang. Untungnya di rumah sakit ini bisa menambah ranjang jika salah satu pasien tidak terlalu parah. Dan menurut Dokter, Hanin hanya harus bedrest dan diinfus karena stressnya membuat kandungannya lemah. Jika tidak segera istirahat, ditakutnya bayi yang dikandungnya akan meninggal di dalam rahim. Tidak ingin ada sesuatu yang buruk, Gya akhirnya memaksa Hanin untuk tetap tiduran. Bahkan sampai Rafa dibawa ke kamar inap dalam keadaan yang masih tidak sadar.
"Dokter
