Liyo Serdegnan P.O.V "Aku ... Tidak mengenalmu," Binto terkejut mendengar jawabanku. Ya, aku hanya mengatakan hal yang jujur, apa salahnya? Lagipula, aku memang belum mengenalnya, bahkan namanya saja baru kudengar. Kedai ini hening mendadak mendengar jawabanku, bahkan para pelayan yang sedang mengelap gelas pun tidak fokus pada apa yang dibersihkannya. Namun, respon yang ditunjukkan Binto adalah senyuman pahit. "Begitu ya? Baiklah, lupakan saja," ucap Binto membalikkan badannya, melangkah menuju mejanya. Kembali duduk sendirian di sana, melihat hal itu, para pelanggan kembali seperti sebelumnya, mengobrol ria, tertawa-tawa, melupakan kejadian yang tadi. Walau begitu, aku tahu bagaimana perasaan pria bernama Binto itu, dia menenangkan dirinya dengan meminum teh hangat. Aku