15. Makan Malam dari Calon Mertua

2135 Kata

“Lapar, Vin?” tanya Mama ketika aku menambah nasi karena lauk yang kuambil belum habis. Aku memang sedang di rumah karena baik Papa atau Mama menyuruhku pulang dan menginap barang semalam atau dua malam. “Iya, Ma. Laper banget. Mana masakannya enak.” Mama tersenyum. “Makan yang banyak. Nanti Mama bawain makanan buat dibawa ke apartemen.” “Siap, Ma.” Masakan Mama selalu tak ada lawan bagiku. Meski tak seenak masakan chef hotel bintang lima, tetapi masakan beliau memiliki tempat tersendiri di hati. Yang aku cari ketika pulang selain melampiaskan rasa kangen adalah masakan beliau. Dua itu sepaket. “Akhir bulan ini jadi ke Korea, Vin?” tanya Papa setelah aku menghabiskan makan malamku. Tiga potong ayam bakar sudah ludes di piringku, menyisakan tulang-tulang yang berantakan. “Jadi, Pa. Sa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN