Carolina pulang dengan perasaan kesal dan marah. Ia membanting tasnya ke atas kasur. Ia harus segera mencari cara supaya Alrico mau menikah dengannya, lalu ia pergi menemui Miguel di hotel tempatnya bekerja. Ia sudah tidak mempedulikan peringatan Carlos untuk menjauhi anaknya. Carolina yakin Carlos tidak akan mau bertanggung jawab atas kehamilannya dan sebenarnya Carolina pun tidak tahu siapa ayah bayinya. Kedatangan Carolina yang tiba-tiba tentu saja membuat Miguel sangat senang. Pria itu langsung memeluk Carolina dengan erat. "Aku sangat merindukanmu, sayang." "Ada yang ingin aku bicarakan denganmu." Miguel menjadi cemas setelah melihat Carolina memasang wajah serius. "Ada apa?" Carolina mulai berakting dan pura-pura sedih. Ia membalikkan badannya dan mulai terisak menangis. Miguel m