Keesokan harinya Icha pulang ke rumah Bu Ranti, duduk di belakang rumah Bu Ranti, memandang di kejauhan, dimana terhampar tanah lapang yang ditumbuhi rerumputan. Ayah Icha membuat sebuah sawung kecil, untuknya beristirahat di kala penat dan lelah. Dari sini Icha bisa melihat penggembala yang menjaga domba miliknya yang asik menikmati rerumputan. Hari masih terlalu pagi, dan Icha sudah melamun duduk di dalam sawung yang dibuat seperti rumah panggung tersebut. Wajahnya masih nampak pucat tak bercahaya, semalaman dia menangis sampai air matanya habis, menyisakan mata yang sembab dan bengkak. Kesedihan yang sangat mendalam akibat penyesalannya karena memilih pergi, meski dokter berkali menguatkan dan berkata kalau memang kandungan Icha lemah dan bukan Icha penyebab keguguran tersebut, te