18. Demam

1191 Kata

Matanya mulai terbuka dengan rasa pening yang masih tersisa. Saat matanya benar-benar terbuka sempurna, hal pertama yang ia lihat adalah langit kamar Ara yang beberapa hari ini menjadi tempatnya berteduh. Ia mencoba menegakkan punggungnya dan memijit kepalanya yang berdenyut ngilu. Ia mencoba mengingat apa yang terjadi semalam. Ia kira ini sudah pagi dan ia terlambat bangun, namun saat menoleh ke arah jendela langit masih gelap. Kemudian pandangannya mengarah pada jam dinding dan ternyata masih pukul 02.00 pagi. Saska mengedarkan pandangan dan mendapati Ara tidur dengan posisi duduk di sofa dekat lemari. Ia mengamati pakaiannya yang telah berganti dengan pakaian tidur kemudian mencoba mengingat, lalu mendesah berat saat ingatannya terkumpul sepenuhnya. Menyentuh dahinya, dan tertempel ko

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN