Adzan dan Iqamah

1317 Kata

Di ruangan yang serba putih, tertunduk lesu seorang pria tampan memakai jas putih kebangaannya. Beberapa kali ia mengusap peluh yang mengalir di pelipisnya. Netra birunya memandang penuh arti seorang wanita yang sedang terbaring dengan damai. "Sudah lah, Bro! Kamu sudah melakukan yang terbaik untuknya. Sekarang istirahat lah!" Ucap Fandi kepada pria tersebut yang tak lain adalah Alvino. Alvino hanya diam saja, ia tidak menggubris ucapan Fandi. Fikiran masih di penuh oleh wanita di depannya ini. Bahkan saat tubuhnya sudah menyerah karena lelah tapi Alvino tak menghiraukan. Ia terus memaksa raganya untuk terus bekerja dan berusaha agar wanita di depannya ini tetap bernapas. "Hei! Lo dengar gue!" Ujar Fandi, hingga menyentak lamunan Alvino. "Lo ngomong Apa?" Tanya Alvino yang sudah mendap

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN