Suara Meresahkan di Kamar Tamu Part 30 : Maaf “Papa!” seru Arsha sambil memelukku. “Hey, bagaimana bisa kamu ada di sini?” tanyaku sambil mengacak rambut sebahunya. “Mau jemput papalah,” jawab Arsha sambil melirik wanita yang tak asing lagi di kantorku. Iya, dia Vika, sang manager jutek. “Hay, Pak Radit,” sapa Vika sambil tersenyum. “Maaf, Bu Vika, kalau Arsha sudah merepotkan anda,” ujarku dengan perasaan tak enak. Walau bagaimana pun, dia atasanku di kantor. Aku tak nyaman kalau Arsha meminta bantuannya untuk menjemputku ke sini. “Nggak apa kok, Pak Radit, saya dengan Arsha ‘kan berteman jadi papanya Arsha juga papa saya, eh!” Vika menutup mulutnya. “Maksudnya ... kita semua berteman, iya ... temanan.” Dia menggaruk kepala dengan senyum salah tingkah. Aku menahan senyum melihat V