Ep. 8 PERTEMUAN

952 Kata
Incheon International Airport Setelah penerbangan yang lama, akhirnya pesawat yang dinaiki Daniel dan juga Krystal mendarat di Bandara Seoul. Setelah turun dari pesawat dan mengambil bagasi, mereka berjalan keluar. “Aku akan mengantarmu,” Ujar Daniel. “Ti-tidak perlu, Pak. Saya akan naik taksi saja,” Ujar Krystal. “Kamu tidak perlu naik taksi. Aku akan mengantarmu sampai rumah,” ujar Daniel kekeh. “Tidak perlu pak. Saya tidak ingin merepotkan Bapak, apalagi kita baru saja turun dari pesawat. Bapak perlu pulang, dan beristirahat,” ujar Krystal. “Sudahlah. Jangan menolak. Aku akan mengantarmu pulang,” Ujar Daniel sembari menarik koper Krystal menuju ke parkiran mobil. “Eh, Pak! Tunggu!” Krystal terpaksa mengikuti Daniel karna kopernya dibawa begitu saja oleh CEOnya. Setelah memasukkan koper dalam bagasi mobil, Daniel pun mengendarai mobilnya menuju rumah Krystal. Di dalam perjalanan Krystal hanya diam. “Kenapa diam?” tanya Daniel. “tidak apa-apa, Pak.” “Apa kamu marah dengan saya?” tanya Daniel. “Sudah tahu malah bertanya. Siapa juga yang tidak marah jika kopernya dibawa begitu saja padahal aku sudah menolak untuk diantar,” Batin Krystal. “Tidak Pak. Mana mungkin saya marah pada Bapak.” Beberapa menit kemudian mereka sampai di rumah Krystal. “Terima kasih pak atas tumpangannya. Saya turun dulu Pak.” Krystal pun turun dari mobil Daniel, dan mengeluarkan kopernya dari bagasi mobil. Setelah itu ia membungkuk untuk bicara dengan Daniel. “sekali lagi Terima kasih Pak,” ujar Krystal. “Iya.” “Hati-hati di jalan Pak.” Daniel mengangguk mengiyakan, setelah itu ia pergi dari depan rumah sekretarisnya. Sedangkan Krystal masuk ke dalam rumahnya. “Aku pulang,” ujar Krystal. Setelah masuk ke dalam kamarnya, Krystal langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur. “Hah... Lelahnya.” Beberapa menit Krystal memejamkan matanya, tiba-tiba ponselnya bergetar. “Siapa?” gumam Krystal. Ketika ia mengambil ponselnya, dan melihat layarnya ternyata Daniel yang menghubunginya. Krystal langsung mengangkat panggilan telfonnya. “Iya, ada apa Pak?” tanya Krystal. “Berkas rapat kemarin apa ada padamu?” tanya Daniel. “Tunggu sebentar, Pak. Saya lihat dulu.” Krystal langsung membuka kopernya, dan mencari berkas yang ditanyakan oleh Daniel. “Iya Pak, berkasnya ada di saya.” “Baiklah. Besok jangan lupa membawanya,” ujar Daniel. “Baik, pak.” Setelah itu Daniel menutup telfonnya, dan melanjutkan perjalanan pulangnya. Sedangkan Krystal langsung membongkar kopernya karna terlanjur membukanya. “Aku harus mengeluarkan semua barang-barangku, dan menatanya supaya tidak seperti ini,” ujar Krystal. Selesai membereskan kopernya, Krystal berjalan ke dapur, ia berencana untuk masak malam ini. “Nanti malam makan apa ya? Coba lihat bahan di lemari pendingin dulu,” Gumam Krystal. Ketika membuka lemari pendingin, ternyata bahan yang bisa dimasak tinggal sedikit. “Astaga. Ternyata bahan di lemari pendingin tinggal sedikit. Aku harus ke supermarket untuk membeli bahan masakan,” gumam Krystal. Ia pun beranjak untuk mengambil jaket, dan tasnya. Setelah itu Krystal keluar dari rumahnya lalu berjalan ke halte. Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya busnya datang. Krystal langsung naik dan menempelkan kartunya. Beberapa saat kemudian Krystal sampai di halte dekat dengan tempatnya belanja. Setelah turun dari Bus, ia berjalan ke supermarket tersebut. “Masak apa ya?” Fikir Krystal. Sembari masuk ke dalam supermarket, Krystal memikirkan bahan yang akan ia beli. “Ehm....” Setelah berputar di area bahan, Krystal pun akhirnya membeli bahan yang sudah di packing sesuai dengan menu masakan. “Wah... Ini sangat praktis,” gumam Krystal. Ia mengambil tiga packing bahan dengan menu yang berbeda. Setelah selesai, Krystal langsung menuju ke kasir, dan membayar semua belanjaannya. Setelah selesai Krystal langsung pulang ke rumahnya untuk masak. “menu malam ini tumis daging sapi dengan kecambah,” Gumam Krystal. Beberapa menit perjalanan, akhirnya Krystal sampai di rumahnya. Ia langsung masuk ke dalam lalu menuju dapur. “Hah...” Krystal melepas jaketnya, dan meletakkan tasnya. Setelah itu ia mulai mengeluarkan belanjaannya dari tas kantongnya. “Ehm...” Setelah menata semua barang belanjaannya di dalam lemari pendingin, dan menyisahkan bahan yang akan ia masak untuk makan malam. Akhirnya Krystal Mulai masak untuk makan malamnya. Karna bahannya sudah sesuai dengan porsi jadi memudahkan Krystal untuk mengelolahnya. Beberapa menit kemudian Krystal sudah selesai memasak, ia akhirnya bisa menikmati makan malamnya. “Ehm... Enak.” Selesai makan, Krystal membereskan alat makannya, dan mencuci semua peralatan yang kotor. Ia juga membereskan dapurnya karna berantakan setelah memasak. Beberapa menit kemudian Krystal selesai, llau ia kembali ke kamarnya untuk merebahkan tubuhnya. Hari semakin larut malam, Krystal akhirnya beristirahat. *** “Pagi, pak,” sapa Krystal. “pagi.” Daniel berjalan melewati meja sekretarisnya, ia masuk ke dalam ruangan. Beberapa saat kemudian Krystal menyusul masuk ke dalam ruangan Daniel, ia akan menjelaskan agenda Daniel hari ini. “Permisi, Pak. Ini berkas meeting yang Bapak tanyakan kemarin,” “Oke. Terima kasih,” “Untuk jadwal Anda hari ini hanya meeting dengan Perusahaan Lu Technologies untuk membicarakan keamanan perusahaan, Pak,” “Baiklah. Apa ada lagi?” “Tidak ada, Pak,” “Oh ya, aku dengar Direktur perusahaan Lu Technologies mengenal salah seorang Karyawan yang bekerja disini,” “Ah! Saya baru dengar, Pak,” “Oh... Aku kira kamu tahu,” “Tidak, Pak. Saya baru tahu dari Bapak barusan,” “Baiklah. Tolong nanti kamu sambut dia,” “Baik, pak.” Setelah itu Krystal keluar dari ruangan Daniel, dan memikirkan perkataan Daniel. “Direktur perusahaan Lu Technologies mengenal karyawan disini? Siapa?” gumam Krystal. Beberapa saat kemudian Krystal berada di depan lift untuk menyambut Direktur perusahaan Lu Technologies. Krystal bertugas untuk mengantarnya ke ruangan Daniel. Ketika pintu lift terbuka terlihat dua orang yang keluar. Namun, salah seorang tidak terlihat jelas karena tertutup oleh orang yang berdiri di depannya. “Selamat Datang di Perusahaan LL Group,” sambut Krystal. “Apa Anda Sekretaris CEO Lewis?” tanya seseorang. “Ya, saya Krystal. Sekretaris CEO.” Jawab Krystal. “Perkenalkan saya Qiao xi, Sekretaris Direktur Lu Technologies dan ini Direktur Lucas.” “Hai, Agatha. Lama tidak bertemu,” ujar Lucas. Krystal terkejut melihat orang yang memanggilnya dengan nama itu, tapi ia tidak terlalu menunjukkannya karna Krystal bersikap profesional. “Iya. Lama tidak bertemu,” Krystal terdiam untuk beberapa saat, lalu sekretaris Qiao xi melambaikan tangannya di depan wajah Krystal. “Krystal, apa kamu baik-baik saja?” “Ah! Maaf, Silahkan sebelah sini,” Krystal langsung mengantar kedua orang tersebut ke ruangan Daniel. To be continued
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN