Musim Dingin Yang Terasa Hangat

1910 Kata

Mira berdiri di halaman istana dekat dengan paviliun Kenko. Perempuan itu sengaja bangun lebih awal bahkan sebelum Hima mendatangi kamarnya. Mira bangun beberapa menit sebelum matahari menampakkan dirinya. Senyum cerah terukir indah di wajah eloknya. Manik matanya tak lepas dari menatap sorot matahari yang perlahan naik menghias bumi. Namun, helaan napas tiba-tiba terdengar darinya. Ada yang kurang, itulah yang Mira rasakan hingga membuat senyumnya luntur. Mira menatap ke sekelilingnya, memperhatikan hamparan putih istana yang tertutup salju. Musim gugur telah berlalu, tetapi sosok itu masih juga belum terlihat oleh kedua bola matanya sampai detik ini. Sekali lagi Mira mengembuskan napasnya. Dia rindu rupa teman baiknya, teman yang ada di sampingnya saat Mira berada dalam masa sulitnya.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN