Ini adalah hari yang di tunggu oleh Doni dan juga istrinya. Hari di mana Bianca akhirnya membuka matanya setelah mereka menunggu selama tujuh minggu empat hari. Doni tidak henti-hentinya mengucap syukur ketika melihat putri semata wayangnya membuka mata. Sejak bangun, Bianca masih belum sepenuhnya pulih. Selama tiga hari dia masih banyak tidur. Setelahnya dia mulai berbicara, hal pertama yang dia tanyakan adalah keberadaan putranya. "Bayi aku di mana, Ma?" Janeta melirik suaminya. Meminta agar pria itu saja yang menjawab pertanyaan dari Bianca. "Jangan tanyakan itu sekarang, Sayang. Kamu harus fokus pada pemulihan dulu, setelah itu kita bicarakan tentang bayi kamu nanti." Doni memberi jawaban. "Dia baik-baik saja kan, Pa?" Doni mengangguk ragu. Dia belum mendengar kabar bayi itu lag