“Dira.” Devan memanggil Dira dengan nyaring. Saat bangun pagi Devan tidak menemukan Dira berbaring di sebelahnya. Setelah kejadian kemarin Devan sudah sangat berusaha untuk mendapatkan maaf dari Dira. Tapi istrinya itu tidak menanggapinya dan hanya kebisuan yang menemani mereka. Devan terus berteriak memanggil Dira. Ia mengelilingi dapur, ruang makan, ruang televisi, kamar mandi bahkan sampai pada bagian terkecil di rumahnya. Devan meremas rambutnya gusar. Ia tidak menemukan Dira di mana pun. Hal ini samakin membuat Devan ketakutan jika Dira meninggalkannya. Devan melangkahkan kakinya kembali menuju kamar, lalu membuka lemari dan terlihatlah baju Dira sudah kosong kecuali baju yang Devan beli masih ada. Sudah tepat sekali jika Dira meninggalkannya. Devan terduduk dengan lemah di t