bc

Pernikahan Salah Sasaran

book_age18+
1.1K
IKUTI
2.3K
BACA
love-triangle
possessive
family
love after marriage
arranged marriage
arrogant
drama
sweet
crime
love at the first sight
like
intro-logo
Uraian

Alice sangat menunggu waktu kakaknya menikah dengan pria idaman yang sudah mapan. Di hari itu, Alice begitu senang dan mengucapkan selamat pada kakaknya.

Tapi keadaan yang berubah dan memaksanya menjadi pengganti itu Alice mau tidak mau menurutinya karena acara sudah dimulai. Kakaknya tiba-tiba menghilang dan ialah yang menjadi pengantin wanitanya.

Pernikahan yang salah dan tidak seharusnya di laksanakan. Namun demi kehormatan keluarganya agar tidak di permalukan, Alice rela melakukannya meskipun ikatan suci ini tak bisa di lepaskan terutama dengan orang yang tidak ia cintai.

Selama pernikahan itu juga, banyak yang tidak menyadari bahwa itu adalah Alice karena kemiripannya dengan Alicia. Sampai semuanya berjalan lancar.

Tapi akhirnya keadaan mulai berbeda setelah mengetahui jika itu adalah Alice. Kecewa sekaligus merasa gagal menikahkan Keenan dengan pilihan orang tuanya, kehidupan Alice tidak pernah tenang karena ia dibenci.

Keenan tidak mencintainya, menjalin hubungan dengan Alicia diam-diam membuat hati Alice sakit sekaligus merasakan cemburu. Dan Alice berusaha menjauhkan Keenan dari kakaknya. Memaksanya untuk mencintainya meskipun tidaklah mudah.

Apakah Keenan akan sanggup hidup bersama Alice dengan rasa cinta atau kebencian?

Bagaimana kisah kelanjutan pernikahan salah sasaran itu?

chap-preview
Pratinjau gratis
1. Pria Idaman Alice
Alice melihat ukiran senyum bulan sabit kakaknya itu ikut senang. Meskipun hanya memandangi foto seseorang dari ponsel saja membuat sang kakak merasa bahagia. "Adik, nanti sore dia mampir kesini. Seperti biasanya, akan membawa bakso hangat untukku," ucap Alicia penuh keceriaan, kebahagian itu tak bisa luntur sama sekali. Sangat mengagumi pria yang ia pandangi sedari tadi dari ponselnya. Alice mengangguk. "Nanti aku juga ingin mencicipi rasa bakso hangat kak Keenan." Alicia mengangguk. Tentu boleh. "Nanti kita bagi. Sekarang kamu siap-siap berangkat ke kampus ya? Kakak mau jualan es potong. Sudah siap semuanya, mencari uang. Juga untuk kebutuhan kita." Alicia, kakaknya sangat baik. Hatinya yang lemah lembut itu membuat semua orang takjub, bahkan semua pria yang mengenal Alicia ingin mendapatkan kakaknya itu namun tidaklah mudah karena sudah ada Keenan yang berhasil menjerat hati kakaknya. Alice berangkat ke kampus dengan naik kendaraan umum. Sedangkan Alicia mulai berjualan keliling es potong di sekitar kampungnya. Banyak pembeli yang berdatangan namun rata-rata adalah anak-anak. Alicia sangat bersyukur dagangannya selalu diserbu habis oleh mereka setiap harinya. Sampai menghitung hasilnya, Alicia tersenyum senang. "Lumayan limapuluh ribu untuk membeli beras yang sudah habis," Alicia menghela nafasnya. Semenjak ayahnya menjual seluruh sawahnya kepada seorang pengusaha untuk membangun sebuah pabrik dengan uang yang lumayan banyak. Ayahnya pun tergiur, tanpa berpikir panjang menjual sawah itu semuanya tidak tersisa. Sampai persediaan makanan terutama beras, Alicia jadi bekerja sampingan bahkan sampai serabutan demi mengumpulkan uang untuk membeli beras yang kini harganya tinggi dan mahal dikarenakan musim hujan yang membuat kualitas beras menurun dari biasanya. Saatnya pulang, Alicia berjalan sendirian. Jalan yang menuju rumahnya itu harus melewati gang sempit. Beruntungnya masih pagi, jika malam Alicia tidak ingin keluar karena penerangan yang tidak ada itu membuatnya merasa takut dan was-was jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Namun dua orang preman itu menghalangi jalannya. Alicia bingung harus berbuat apa mengenai ia tidak bisa membuat perlawanan. "Pasti uangnya banyak. Daganganmu tadi laris ya? Berikan uang itu kepada kami," tagihnya mengulurkan tangan, sangat memaksa sekali. Alicia menggeleng. "Tidak! Uang ini adalah milikku. Jika kalian ingin uang banyak seperti aku, bekerja lah. Jangan merampas uang orang lain!" Alicia menceramahi dua preman itu dengan beraninya, meskipun tubuhnya gemetar jika preman itu melakukan hal lebih. Tawa yang meremehkan itu membuat kaki Alicia membeku di tempat. Sepertinya sebentar lagi. Habislah dirinya di tangan preman jahat ini. Ingin berteriak meminta tolong juga percuma, karena warga kampungnya tidak berani dengan preman ini. "Dia tidak mau memberikan uangnya," bisiknya lirih. Tatapan nakalnya itu menilai penampilan Alicia. "Kalau dilihat, ternyata kamu cantik juga ya. Ayo ikut dengan kita berdua. Kita bersenang-senang bersama," ia menarik tangan Alicia dan menyeretnya ke sebuah tempat. Alicia berontak dan berteriak meminta tolong meskipun berhasil atau tidak orang yang mau membantunya untuk mengusir preman-preman ini. "Lepaskan dia!" suara berat dan penuh emosi itu membuat hati Alicia tenang. Tuhan begitu baik mengirimkan seorang penolong, yaitu Keenan, kekasihnya. Alicia tersenyum. Akhirnya Keenan datang menyelamatkannya. "Kau tidak perlu ikut campur!" "Ini adalah urusan kita!" "Jangan ganggu pacarku. Hadapilah aku jika berani," Keenan menantangnya. Tidak ada rasa takut sama sekali. "Ok." "Ayo kita lawan dia." Terjadilah aksi perkelahian, dua lawan satu. Meskipun begitu, Keenan sangat jago soal beladiri. Bahkan dengan mudahnya membaca pergerakan lawannya sampai kedua preman itu akhirnya terkulai lemas tak berdaya. Keenan menghampiri Alicia. Memeluk sang kekasih dan mencium keningnya. "Kamu baik-baik saja? Ada yang terluka?" Keenan sangat khawatir, melihat ketakutan di wajah Alicia membuat hatinya gelisah. Alicia mengangguk lemah. "Aku baik-baik saja sayang. Terima kasih, seandainya saja kalau kamu tidak datang. Mungkin aku sudah bersama mereka." Keenan memeluk Alicia sekali lagi. "Jangan khawatir. Aku selalu ada untukmu sayang." Alicia merasa tenang, pelukan Keenan itu membuat rasa takutnya hilang. Hanya Keenan pelindungnya, sejak dulu sampai kapan pun. Itu saja yang Alicia inginkan. Keenan miliknya. "Hari ini pasti banyak yang beli. Berapa uangnya?" "Limapuluh ribu," jawab Alicia senang. Jumlah yang sedikit tapi hatinya senang, semua itu atas usahanya sendiri. "Sudah makan? Oh ya, maaf lupa. Tadi baksonya habis," ujar Keenan dengan senyuman manisnya yang membuat Alicia salah tingkah. Keenan pria yang kaya juga tampan itu kekasihnya sejak duduk di bangku SMA. Hubungannya sudah terjalin lama meskipun baru saja 2 tahun. "Mau makan dimana? Aku kangen sama kamu," Keenan meraih jemari lentik Alicia dan menautkan di tangannya. Terasa hangat. "Em-dimana ya?" Alicia berpura-pura berpikir. Tapi baginya makan dimanapun sama saja asalkan bersama Keenan akan terasa lebih berbeda karena ditemani sang kekasih. "Warung bu Darsih." "Boleh. Ayo," Keenan merasa tak keberatan, makan di tempat lesehan tidak masalah baginya. Sangat berbeda jika makan dengan keluarganya yang harus memilih tempat makan berkelas dengan nilai tinggi. Saat di warung bu Darsih, Alicia hanya memesan nasi goreng hangat dengan taburan sosis di atasnya. Keenan menyuapinya. Tertawa bersama karena hal kecil yang lucu. Sampai Keenan mengusap sudut bibir Alicia yang terdapat sisa nasi goreng. Terpaku dalam satu pandangan yang membuat keduanya mengalihkannya dengan cepat karena salah tingkah. "Kamu cantik hari ini," puji Keenan jujur. Wajah natural dengan campuran Sumatera-Jawa itu membuat Alicia seperti bule. Kulit putihnya yang alami dan bibir merah muda yang imut membuat Keenan merasa tersihir dengan kecantikan Alicia yang mirip seperti barbie. Alicia menunduk. "Kamu jago gombal," senyumnya tertahan. Hatinya berdesir hangat jika dekat dengan Keenan. Rasa nyaman itu selalu ada. Alicia sangat mencintainya. "Bukan gombal. Tapi fakta, apalagi kalau di rias pengantin nanti. Aku jadi gak sabar menikahimu sayang." Alicia memberanikan diri untuk menatap mata Keenan yang teduh seperti lautan tenang tanpa ombak mengusiknya. "Apakah kamu nanti akan menjadi tampan seperti pangeran di hari pernikahan kita?" Alicia bertanya balik, Keenan hanya mengulas senyuman tipisnya. "Ehem! Aduh, jadi gak konsentrasi goreng tempe. Kalian berdua itu bucin atau b***k cinta. Sampai ibu iri melihatnya," sahut bu Darsih pura-pura tersedak, ah bukan tapi iri saja melihat keromantisan Alicia dengan Keenan. Siapa yang tidak tau dua pasangan serasi itu? Bahkan satu kampung sudah sangat mengetahui hubungan keduanya. "Memangnya suami ibu tidak bucin?" tanya Alicia penasaran. Bu Darsih adalah wanita yang ramah, selain itu juga beliau orang baik yang suka membantu pelanggannya jika kesusahan seperti sulit dalam membayarnya tapi bu Darsih ingin di bayar keesokan harinya. Tidak apa, makan tapi lupa membawa uangnya asalkan dibayar tepat waktu. "Romantis. Setiap hari kami bercanda. Ibu senang. Bahagia selalu," jawab bu Darsih tersenyum. Siang itu, Keenan menghabiskan waktunya bersama Alicia. Selain itu juga membahas tentang hari pernikahan. *** Saat sore tiba, Keenan mampir ke rumah Alicia sambil membawa makanan bakso hangat kesukaan Riana. "Terima kasih ya Keenan," Riana senang. Keenan menantu idamannya. Alicia tidak pernah salah pilih. Lalu Alice datang setelah pulang dari kampus dengan aktivitasnya yang melelahkan. "Kak Keenan?" Alice memberikan senyuman bulan sabitnya yang begitu indah. Sangat manis dan semakin menambah kecantikannya sebagai gadis desa. Hanya saja Keenan tertarik pada Alicia. Keenan menyapa Alice. "Hai. Baru pulang dari kampus ya?" Alice mengangguk. "Iya kak." "Keenan tidak pergi ke kantor?" tanya Riana meletakkan teh hangat untuk Keenan. Keenan menggeleng. "Aku sedang merindukan Alicia. Bertemu dengannya membuat hari-hariku menjadi bahagia." Alicia yang di rayu seperti itu pun malu-malu dengan kedua pipinya yang merona. "Kamu bisa saja mas." "Aku tidak sabar untuk menikahi Alicia. Menjadikannya sebagai pendamping hidup sampai maut memisahkan. Kamu mau kan sayang?" Alicia mengangguk. "Mau mas. Karena aku sangat mencintaimu," kelopak mata hazel Alicia bagaikan musim gugur itu menatap Keenan lekat tanpa berkedip. ***

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Dinikahi Karena Dendam

read
210.9K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

My Secret Little Wife

read
105.2K
bc

Siap, Mas Bos!

read
15.5K
bc

Tentang Cinta Kita

read
193.8K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
4.1K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
16.0K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook