Bara sudah memberitahu Lila jika setelah menikah mereka akan tinggal d apartemennya. Sebagai seorang istri, Lila tentu saja harus menurut. Dia juga tidak keberatan. "Ini apartemen aku." Bara melebarkan pintu apartemen, agar Lila bisa masuk. "Maaf aku nggak pernah ajak kamu sebelumnya kesini. " "Nggak apa-apa. " Balas Lila. Wanita itu memandang tempat tinggal suaminya. Tempatnya luas. Lebih luas dari apartemennya. Tempat itu bernuansa hitam, putih. Warna khas laki-laki. Barang-barang di sana tampak rapi. Tidak ada yang berserakan atau tidak rapi seperti kebanyakan laki-laki yang Lila tahu. Contohnya, kakaknya sendiri. "Dapurnya ada di sana. " Tunjuk Bara saat mereka melewati tempat itu. "Kamu bisa merubah tatanan apartemen ini sesuai sesuai selera kamu." Lanjut Bara. "Kecuali ruang