BAB 16 Beberapa jam yang lalu aku sudah menyimpan kembali gawai milik Alex. Entah apa yang terjadi dengan Mas Yasa di sana. Panggilanku diangkatnya tapi dia tidak berbicara sama sekali. Entah apa maksudnya. Malah kemudian dimatikan. Lalu kukirimi juga pesan tapi tidak dibalasnya. Aku mengabarkan padanya kalau nomorku sudah tidak bisa dihubungi karena ponselku rusak. Lalu aku memintanya untuk mencariku nanti ke alamat ini. Setelah itu aku menelponnya berkali-kali tapi tidak diangkat juga. Sudahlah, mungkin dia memang lagi sibuk di sana. Aku kembali ke luar menemui Alex yang sedang menata sayuran. Punggung lebarnya tampak bergerak-gerak ke kiri dan ke kanan. “Biar aku saja, makasih sudah banyak bantu!” Aku menghampirinya. Tidak enak juga sudah banyak merepotkannya. “Nggak apa, kamu ajak