Chapter 13

612 Kata

BAB 12 “Mas, Yasa … cari kami segera!” batinku memanggil namanya. Di luar masih terdengar suara obrolan mereka. Aku menggendong Alika yang masih terlelap. Tidak kubiarkan dia bangun takutnya nanti tidak mau kuajak berangkat. “Mel, mau pergi ke mana malam-malam begini?” ibu semakin kencang menangis. “Sudahlah, Bu! Yang jelas, sekarang aku harus pergi! Nanti kalau aku sudah punya tempat tinggal, aku akan memberitahukan alamatnya pada Ibu,” ucapku. Hatiku sudah terlanjur sakit atas sikap Bapak yang bahkan tidak bertanya dan tidak hendak mendengarkan pembelaanku. “Ya Allah, cucu ibu ….” Ibu kembali menangis sesenggukan sambil menciumi wajah Alika. Aku pun sebetulnya bingung mau pergi ke mana. Hanya membawa sedikit uang untuk berjualan sayuran nanti di tempat baru dan sedikit tabungan unt

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN