***
Sekelas pria berengsek seperti Alvan, melewati malam panas, bergulat diatas ranjang tanpa henti, seharusnya bukan lagi sesuatu yang luar biasa. Mengingat begitu banyak wanita yang pernah menghabiskan waktu malam hingga pagi dengannya, namun siapa sangka jika kali ini Alvan merasakan sesuatu yang berbeda ketika ia melakukannya dengan sang istri. Perempuan yang katanya sudah ia cintai.
Benarkah dia mencintai Diandra?
Mungkin, ada banyak pihak yang menanyakan ini, bahkan mereka ragu termasuk Diandra salah satunya. Mengingat kembali tujuan Alvan mengikat dirinya dalam janji suci pernikahan, pria itu memiliki dendam, namun, akankah Alvan secepat ini melupakan dendamnya? Sementara dendam itu saja belum jelas arah dan tujuan.
Meskipun Diandra sudah menyerahkan diri, menyerahkan apa yang
