“Pi, ... Sapi?” Suara Sunny yang berbisik dan terdengar sangat jail, langsung mengusik Pia. Pia yang tengah duduk sendirian di perpustakaan bagian dalam langsung dilanda kekhawatiran. Terlebih sejauh ini, setiap Pia dekat apalagi bersama Sunny, ia pasti akan sial. Ada saja masalah dan naasnya, Pia tak bisa menghindarinya. Pia melirik cuek Sunny yang justru duduk di kursi sebelahnya. Pia memilih fokus dengan buku bacaannya meski mereka hanya berjarak tak kurang dari setengah jengkal. Seragam bagian lengan mereka sampai saling menempel. Karenanya, Pia sengaja geser dan menjaga jarak. Namun, yang namanya Sunny tetaplah Sunny—benar-benar menyebalkan. Karena bukannya tahu diri dan menjaga jarak, makin gadis itu dihindari, makin nekat pula Sunny dalam mendekati. “Pi, Sapi, aku mau ngobrol sam