Lukman mematut dirinya di depan cermin. Kemeja putih dengan motif salur coklat tua tampak rapi melekat di tubuhnya. Setelah memastikan barang-barang pribadinya tak ada yang tertinggal, Lukman keluar dari dalam kamarnya. Satu buah koper berisi beberapa pasang bajunya sudah Lukman simpan di dalam bagasi mobilnya. Lelaki itu menuruni anak tangga dengan wajah berbinar. Masih jam tujuh pagi. Akan tetapi ia harus sudah sampai di Bandara satu jam lagi. Menuju dimana kamar Raina berada, tangan Lukman terulur mengetuk pintu kamar Raina. "Rain... Kau sudah siap belum?" Panggilan Lukman di dengar oleh Raina yang berada di dalam kamar. Sebenarnya Raina sudah selesai menyiapkan semua perlengkapan nya. Hanya saja ia sedang memastikan lagi bahwa tak ada barang penting yang tertinggal di dalam kamar