PART. 11 TIBA-TIBA KAYA

1217 Kata

Aaliyah membalas tatapan Gafi. "Santai saja, Om Tua. Itu hanya sebuah pertanyaan, bukan tuduhan. Boleh dijawab apa saja." Gafi kembali menatap lurus ke depan. Ia merasa harus banyak sabar menghadapi Aaliyah. "Bagaimana rumahnya?" "Alhamdulillah, bagus. Terima kasih." "Habis foto nanti kita lihat toko yang sudah disiapkan mami untuk Om." "Toko?" Gafi menoleh. Ia tidak mengerti, karena seingatnya tidak ada pembicaraan tentang toko sebelumnya. "Mami tidak bicara tentang toko?" Aaliyah kaget, karena ia pikir Gafi sudah tahu. "Tidak. Toko apa?" Kepala Gafi menggeleng. "Toko furniture." "Toko furniture untuk apa?" Gafi bertambah bingung. "Untuk Om!" "Untuk aku?" "Ih, dasar sudah tua. Begini, Om tua. Setelah kita menikah, Om tidak akan kerja di pabrik lagi. Jadi, papi, dan mami s

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN