PART. 19 HATI YANG GELISAH

1515 Kata

Gafi menunggu dengan tegang jawaban Pak Edi. "Non Aaliyah tidak mau pulang. Saya sudah membujuk dari tadi. Dia mabuk, dan bertengkar dengan orang. Tolong Mas Gafi bantu saya." Suara Pak Edi terdengar bergetar. "Saya akan ke sana." "Terima kasih, Mas. Assalamualaikum." "Waalaikum salam." Gafi turun dari tempat tidur. Ia membuka lemari, mengambil pakaian, dan mengganti pakaiannya. Tidak lupa mengenakan jaket. Gafi kembali ke tempat tidur, dikecup pipi Aulia. "Aku pergi dulu, Sayang, assalamualaikum," pamit Gafi pada Aaliyah. Gafi ke luar kamar. Ia membangunkan ibunya di kamar sebelah. "Ada apa, Fi?" Bu Fatma yang membukakan pintu kamar. "Aku harus pergi, Bu. Tadi ditelepon Pak Edi, supir Aaliyah. Ada sesuatu terjadi pada Aaliyah. Aku harus ke sana." "Ya Allah, semoga tidak terjad

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN