Gafi terbangun untuk salat malam. Setelah salat ia duduk di kursi. Memperhatikan sang buah hati. Gafi dalam versi kecil bernama Raffi. Gafi tersenyum dengan mata berkaca-kaca. Teringat liku jalan hidupnya. Bak Cinderella dalam versi pria. Lelaki kampung yang hanya tamatan SMA. Pekerja kasar di gudang sebuah pabrik. Yang dapat keberuntungan dilamar seorang janda. Janda bukan sembarang janda. Tapi Putri bos besarnya sendiri. Teringat dengan ucapan Aulia yang melecehkannya. Gafi tidak marah. Aulia benar, dirinya bukan siapa-siapa. Tak bisa dibandingkan dengan dokter Ilham yang dari keluarga kaya, berpendidikan, gagah, dan rupawan. Gafi tetap merasa menjadi pria beruntung. Memiliki Aaliyah yang menerima dirinya apa adanya, dan sudah memberikan buah hati untuknya. Andai Aulia tidak minta cera