PART. 47 DAPAT PERHATIAN

1501 Kata

Pagi harinya, dengan diantar Bi Cicih, dan Pak Edi, Aaliyah memeriksakan diri ke dokter. Ternyata ia memang sudah hamil beberapa Minggu. Aaliyah sangat bahagia. Bahagia bukan karena bisa membuktikan ia tidak mandul pada Tommy, dan kedua mertuanya. Aaliyah sudah melupakan rasa kecewa, dan sakit hatinya pada mereka. Karena itu, ia meminta maminya untuk membantu pengobatan orang tua Tommy, dan membeli beberapa aset yang dijual. Perusahaan Tommy yang hampir bangkrut diberi suntikan modal. Aaliyah memikirkan karyawan perusahaan, bukan sekadar kasihan pada Tommy, dan keluarganya. Setelah dari dokter, barulah Aaliyah menelepon maminya. "Apa! Kamu hamil!?" Maminya nyaris berteriak, membuat telinga Aaliyah sakit. "Iya, Mami. Jangan berteriak dong. Sakit ini kuping." "Alhamdulillah ya, Allah. Pa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN