Aku terbangun dari tidurku, terbaring di lantai kamar yang dingin. Saking lelahnya, bahkan untuk pindah ke atas tempat tidur saja aku tidak sanggup. Ingatan akan pertemuanku dengan Mike bertahun-tahun silam terlalu menguras energi sekaligus luka. Setelah mengumpulkan semua nyawaku, aku berdiri dan langsung dihantam oleh pusing dan juga ngilu. Seluruh tubuhku seperti kehilangan daya dan jika boleh memilih ingin rasanya aku tidak pergi ke rumah sakit hari ini. Hanya saja sebagai penyelemat nyawa manusia, aku tidak boleh melalaikan kewajibanku. Apalagi setelah sumpah yang telah aku ikrarkan dengan lantang. Setelah aku menyelesaikan ritual pagiku di dalam kamar mandi dan juga bergantian pakaian dengan pakaian yang bersih, aku ke luar menuju dapur. Khusus hari ini aku tidak bisa melewatkan s