Eleanor tertegun mendengar pujian Shawn. Jantungnya berdebar-debar saat wajahnya merona malu. Eleanor pun langsung memalingkan wajahnya lalu mengulum bibir sebelum membalas pujian Shawn dengan senyuman tipis. "Kau juga, terlihat sangat tampan," ucap Eleanor. "Benarkah?" Shawn menaikkan sebelah alisnya sembari tersenyum. Lalu Eleanor mengangguk kecil untuk memberikan jawaban. "Baiklah," gumam Shawn lalu memberikan satu tangan pada Eleanor, "Apa kita bisa pergi sekarang?" "Tentu," jawabnya lalu menerima uluran tangan Shawn. Mereka pun melanjutkan langkah masing-masing menuruni anak tangga dengan kedua tangan yang saling bertaut. Setelah berhasil menuruni tangga, Shawn berjalan satu langkah di depan Eleanor. Mereka melewati pintu dan berhenti di depan mobil. Shawn membukakan pintu m