Bab 12 [Shofi yang Malang]

1220 Kata

Sore menjelang maghrib, Ningsih kembali datang menemui Bu Siti. Ia  sudah berpakaian rapi, dengan atasan kaos dan jaket bewarna biru. Rambutnya ia masukkan ke dalam jaket. Ia melihat ada beberapa warga yang akan pulang dengan membawa cangkul dipunggungnya. Ningsih tersenyum menyapa beberapa warga yang lewat. Tetapi kali ini mereka menatapnya dengan datar, mungkin karena merasa lelah setelah pulang kerja. Langkah kakinya sudah sampai pada rumah Bu Siti. Kali ini pintu umahnya tertutup. Ia mengetuk pintu rumah Bu Siti. Sepuluh menit, pintu terbuka. Ia dipersilahkan masuk ke dalam. Ruang tamunya sedikit kotor dengan beberapa tumpukan baju yang belum dilipat. "Maaf ya Ning, rumahnya kotor berantarakan begini. Saya habis pulang kerja," ujar Bu Siti menjelaskan tanpa Ningsih sempat bertanya.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN