Mobil Rado mulai berbelok ke basement apartemen. Dia melirik Meyka yang masih terlelap dengan posisi yang sama. Dia memakirkan kendaraan itu di tempat Meyka biasa memarkir. Kemudian melepas sabuk pengaman. "Ka," panggil Rado pelan. Tidak ada respons. Rado duduk menyerong dan mengulurkan tangan. Tetapi, dia ragu untuk membangunkan Meyka. Entah kenapa, dia tidak tega mengganggu tidurnya. Tertidur setelah menangis memang terasa nyaman dan melegakan. Rado tentu saja pernah mengalami itu. Saat terbangun nanti, percaya atau tidak beban yang sempat memberatkan berangsur-angsur menghilang. "Gue tunggu sampai lo bangun," gumam Rado sambil duduk menghadap depan. "Emh...." Meyka terbangun lalu duduk menghadap depan. Dia mengerjab, berusaha membuka matanya yang seolah diberi lem. Rado menoleh,