15 : Bebi day's out

1989 Kata

Bebi melirik Chiqita yang wajahnya bersungut-sungut. Dia merasa bersalah. "Tante Chiki, nanti uang yang dirampok tadi Bebi ganti ya?" "Plus ponsel gue? Jam tangan? Kalung gue?" pancing Chiqita. Bebi menelan ludah kelu. Dia mana punya uang sebanyak itu untuk menggantikan itu semua? "Iya, Tan. Tapi utang ya," sahut Bebi malu. Chiqita tersenyum kecut. Dia gak pernah membayangkan bakal nikah sama brondong yang masih sekolah yang tentu saja tak bisa menafkahinya. Eh, bisa ding. Tapi hanya nafkah batiniah. Dan itu sungguh luarrr biasa. Chiqita mengacak poni suami bayinya. "Gak usah dipikirin, Beb. Salah gue juga, ngajak lo begituan di tempat sepi." Namun tetap saja hal itu menjadi beban pikiran Bebi. Sampai dia nekat menemui abangnya di kantor. Zaidan masih sibuk meeting, te

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN