Dua belas

1387 Kata

"Nggak... sama sekali nggak cocok," ujar Rayyan dengan muka datarnya. "Kenapa lo bisa bilang begitu?" tanya Mas Yuda di sisa kekehannya. "Gue nggak jelek-jelek amat, masa depan juga oke lah." "Lo player soalnya." "Kalau Vania jodoh gue... " Mas Yuda beralih menatapku dengan lekat. "Gue janji bakalan insyaf. Jadi, saya bisa untuk dipertimbangkan, Vania?" Aku tertawa kecil. "Bisa... bisa," ujarku mengikuti candaan Mas Yuda. "Jodoh nggak ada yang tahu, bukan?" "Nah!!" Mas Yuda tersenyum sumringah. "Jadi, boleh dong ya, saya deketin kamu walau kamu udah ada pasangan?" Terdengar decakan dari Rayyan. "Kayak enggak laku aja lo. Lo tinggal tunjuk perempuan mana aja yang lo suka, bakalan ada yang mau. Kenapa ngincar orang yang udah punya pasangan?" "Suka-suka gue lah! Kalau Vanianya welcom

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN