Bab 8

1192 Kata

Karan mengantarkan Kiran pulang ia baru tersadar jika wajah cewek itu begitu pucat, dengan kening yang dipenuhi dengan keringat dingin. Dengan lesu Kiran berjalan menuju ruang tamu membiarkan Karan pergi entah ke mana, ia benar-benar tidak peduli dengan pikiran Karan sekarang terhadapnya. Yang dia pedulikan hanya perutnya yang sakit semakin menjadi, Kiran meremas perutnya sambil sesekali meringis. Ia lupa memberitahukan bi Imah pembantu di rumahnya untuk lebih lama tinggal sampai dirinya pulang. Tapi sekarang bi Imah sudah pulang lalu siapakah sekarang yang mau membantunya untuk mengambilkan obat serta makanan untuknya? Ah, rasa-rasanya hari ini hari tersial baginya. Tanpa Kiran sadari Karan telah berdiri sambil membawa nasi beserta lauk pauknya, tak lupa cowok itu membawa kotak obat Kir

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN