Alfa semakin gelisah karena Iluna tak kunjung memperlihatkan batang hidungnya sekarang ini. Karena hal itu lah, ia menelfon Marganta karena ia pikir saat ini Iluna sedang di cegah oleh Marganta untuk pergi ke rumah sakit. Padahal Iluna sudah sampai di rumah sakit tapi Alfa tidak mengetahuinya. Marganta masih meminum beernya sekarang ini, tak beberapa lama kemudian ia melihat handphone Iluna berbunyi. Ia menatap handphone itu dengan kesal tapi tak beberapa lama kemudian ia memandangnya dengan aneh karena ini merupakan telfon dari Alfa. Untuk apa Alfa menelfon dirinya? Atau jangan-jangan Iluna tidak pergi ke rumah sakit makanya Alfa menelfon. "Dimana Iluna sekarang!" ujar Alfa sesaat setelah panggilan itu terhubung. Marganta pun sekarang ini tersenyum, tebakannya benar ternyata. Iluna mema