JIKA biasanya Vean akan luluh dan tidak tega kalau Rezel memintanya untuk melakukan ini itu, menuruti kemauannya yang sebenarnya tidak sulit untuk dilakukan. Namun, untuk kali ini Vean tidak sudi membiarkan rengekan Rezel akan terpenuhi. Rezel selalu terus membujuk sampai Vean mau mengikut kemauannya. Detik ini, Vean tidak akan terpancing, biarkan Rezel terus mengoceh, ia sendiri sudah mensugesti otaknya agar tidak terkecoh. "Ayo dong! Kali ini aja Vean, gue kepengin nyoba. Besok-besok lagi nggak akan deh, gue janji," rengek Rezel untuk kali kesekian, ia menggerakkan tubuhnya sambil menggoyang-goyangkan tangan Vean. Di atas motornya, Vean mendesah berat. Ia menatap Rezel dalam. "Zel, sepuluh menit lagi kita udah telat, buruan naik nggak usah minta yang aneh-aneh deh." "Yah ... Nggak