Bab 12. Kembali Bekerja

1019 Kata
Happy Reading. Malam itu Khanza, Kendrick, Atmaja, dan Valeria sedang berkumpul di ruang keluarga setelah acara makan malam. Mereka berbincang-bincang hangat dan membahas pekerjaan, Kendrick sekarang semakin terbuka dengan keluarganya. Dia juga sudah tidak mengurung diri lagi seperti dulu. Memang setelah kecelakaan itu Kendrick banyak menutup diri dari dunia luar bahkan keluarganya sendiri. Namun sekarang setelah Kendrick sembuh dia sudah bisa berkomunikasi dengan hangat bersama kedua orang tuanya. Kondisi Kendrick semakin membaik, sekarang dia sudah bisa berjalan normal meskipun masih pelan-pelan. Pria itu sudah berencana akan kembali ke perusahaan yang sudah setahun lebih dia tinggalkan pasca kecelakaan. "Jadi bagaimana, apakah kamu sudah benar-benar memutuskan untuk kembali ke perusahaan?" tanya Atmaja menatap putranya itu. Kendrick mengangguk mantap, "iya Pa, mungkin beberapa hari lagi aku akan kembali bekerja, Papa bisa istirahat setelah aku memimpin kembali," jawab Kendrick. "Jangan lupa, suruh Ari memberikan beberapa laporan yang harus ku pelajari," lanjutnya. "Bagus, Papa sangat berharap kamu bisa memimpin perusahaan kembali karena setelah kamu kecelakaan, banyak saingan kamu yang sengaja mengejek perusahaan kita, bahkan ada beberapa investor yang menarik suntikan dana di perusahaan. Papa tahu karena itu memang taktik para pebisnis sekarang. Kalau hanya satu atau dua perusahaan sih, Papa tidak masalah, itu artinya yang yang lain masih memberikan kepercayaan terhadap William group," ujar Atmaja panjang lebar. Memang setelah kecelakaan itu kondisi perusahaan sempat anjlok dikarenakan berbagai rumor, bahkan ketika Kendrick menarik diri dari perusahaan karena kelumpuhannya, ada beberapa saingan yang terang-terangan mengejek dan menghina. Mempengaruhi beberapa investor lain juga untuk meninggalkan William grup. Untung saja pernikahan Kendrick tidak gagal dan masih berjalan meskipun dengan pengantin pengganti. Atmaja dan Valeria masih sanggup menutup rasa malu mereka yang luar biasa karena Kendrick ditinggalkan oleh calon istrinya karena lumpuh. Bagaimana seandainya mereka tidak bisa menemukan Khanza dan menjadikan pengganti untuk Katrine? Sudah pasti keluar William tidak memiliki muka di depan umum lagi. "Aku yakin dibalik kecelakaan itu pasti ada konspirasi, meskipun sampai sekarang memang seolah itu terjadi murni kecelakaan, setelah ini aku akan kembali dan membawa Wiliam group menjadi berdiri tegak kembali," jawab Kendrick dengan sorot mata tajam. Dia yakin jika kecelakaan itu pasti ada campur tangan orang yang tidak bertanggung jawab. Kendrick masih berusaha mencari tahu hal itu. Setelah berhasil menjalankan terapi dan mendapatkan kakinya sembuh seperti sedia kala, membuat hidup Kendrick perlahan semakin semangat. Semua itu tidak terlepas dari campur tangan sang istri. Kendrick tentu saja sangat berterima kasih kepada istrinya yang selalu setia memberikan semangat kepadanya. "Kalau memang keputusanmu seperti itu, Papa dan Mama hanya bisa mendukungmu." Khanza menatap Papa mertuanya dan Kendrick bergantian. Entah sejak tadi apa yang mereka bicarakan, Khanza tidak begitu mengerti karena membahas pekerjaan. Tetapi baru saja dia mendengar jika Kendrick sebentar lagi akan kembali bekerja, membuat Khanza bertanya-tanya. "Mas Ken sudah mau bekerja? Bagaimana kondisi kaki Mas? seharusnya jangan pergi kemana-mana dulu selain terapi dan latihan berjalan," ujar Khanza. Atmaja dan Valeria tersenyum, menantunya itu memang sangat mempedulikan kesehatan putra mereka. Bukankah Kendrick sangat beruntung mendapatkan istri seperti Khanza yang tulus terhadap dirinya. "Khanza sayang, aku harus mulai bekerja, agar perusahaan kembali jaya seperti dulu lagi, semenjak aku kecelakaan dan lumpuh, ada beberapa investor yang menarik dana mereka dan hal itu membuat perusahaan mengalami sedikit kerugian, mereka seakan tidak percaya dengan kemampuan papa yang sudah lebih dulu terjun membangun perusahaan Wiliam, tapi setelah ini akan aku buktikan jika William Grup kembali dan akan ku buktikan perusahaan bisa lebih berkembang lagi," ujar Kendrick penuh tekad dan semangat. Khanza tersenyum mengangguk, meskipun dalam hati dia merasa tidak rela jika suaminya harus pergi, akan tetapi Khanza tidak boleh egois hanya karena merasa tidak sanggup berjauhan dengan Kendrick, nyatanya Kendrick memang harus sudah mulai bekerja dan menjadi Kendrick William yang dulu. Kendrick melihat sang istri yang terlihat tidak senang, dia mengambil tangan Khansa dan mengelusnya. "Kamu tenang saja, aku pasti akan baik-baik saja, kamu hanya perlu memberikan ku semangat seperti biasanya, hemm?" Khanza mengangguk dan tersenyum. "Terima kasih, mas." *** Khanza menatap dua dasi di tangan suaminya. Dasi berwarna biru garis-garis putih di tangan kanan dan dasi berwarna hitam coklat Ada di tangan kiri. "Mas, ini Khanza disuruh milih gitu?" "He'em, menurutmu aku harus pakai dasi yang mana dengan pakaian kerjaku yang berwarna coklat ini?" tanya Kendrick kepada istrinya. Khanza sedikit memiringkan wajahnya, menatap penampilan sang suami kemudian menatap dasi yang berada di tangan nya. "Ehhm, mungkin yang warna hitam coklat ini lebih cocok, tapi lebih bagus lagi kalau kemejanya berwarna coklat muda, dasinya harus berwarna coklat tua," ujar Khanza Gadis itu kemudian berjalan ke arah lemari pakaian Kendrick yang menyimpan berbagai macam barang-barang mahal suaminya itu. Dari pakaian kerja, sepatu dan juga barang-barang pribadi lainnya. Khanza melihat laci yang menyimpan beberapa dasi milik Kendrick, dia mengambil dasi yang berwarna hitam polos, kemudian kembali pada suaminya. "Coba dulu yang ini mas, pasti lebih cocok," ujar Khanza menyerahkan dasi itu pada suaminya. Kendrick langsung mencobanya dan memang terlihat lebih cocok daripada dua dasi yang tadi dia ambil. "Oke, ini lebih bagus,, istri ku memang yang terbaik." Mendapatkan pujian Alhasil pipi Khanza langsung bersemu merah, siapa coba yang tidak senang dan Ge Er jika dipuji oleh suaminya sendiri. Sikap Kendrick semakin hari semakin perhatian pada Khanza, sungguh wanita berhijab itu bersyukur sekali. "Kok wajahnya malah lihat kesitu, udah bosan lihat wajahnya Mas, ya?" "Apa sih Mas, malu ih,, sekarang seneng banget godain Khanza." Khanza mengusap hidungnya yang baru saja di sentil sang suami. "Godain istri sendiri mana ada larangan, sih?" kali ini Khanza sudah menatap suaminya yang nampak tampan sekali. Ternyata Kendrick kalau memakai pakaian kerja seperti ini benar-benar terlihat tampan dan berwibawa. "Aku tahu aku memang tampan," ujar Kendrick menatap sang istri yang tengah fokus menatapnya juga. "Dih, Mas Ken sekarang juga semakin Pe De ya? Khanza ganti menarik hidung suaminya karena merasa malu ketahuan telah menatap lama wajah Kendrick. "Tapi emang bener kok, mas ini ganteng banget. Nggak nyangka bisa punya suami bule seperti ini, padahal Khanza nggak pernah doa agar dapat suami bule loh," ujar Khanza menggoda suaminya. "Makasih sayang, mungkin itu yang di sebut jodoh, nanti mas juga minta Ari buat mencari bukti untuk menjerat Paman dan Bibimu, aku sudah mengantongi bukti-bukti kejahatan mereka," ujar Kendrick membuka Khanza terkejut. Bersambung.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN