Suara azan magrib terdengar nyaring dari masjid Jami’ Kota Malang. Pertanda hari mulai menjelang malam dan tibanya waktu berbuka puasa. Dyo dan Ara memilih menepi di sebuah restoran cepat saji di Mall Sarinah. Dyo harus membatalkan puasanya dengan seteguk atau dua teguk air. Selain itu, untuk meredakan sedikit kekalutan hatinya karena baru tahu kalau Ashalira yang dia kenal selama ini adalah saudara kembar Gathan, calon suami Aiyra. Dyo merasa dunia ini sangat sempit dan itu-itu saja. “Aku ke toilet dulu, Mas,” pamit Ara sambil mengangkat roknya. Dia sudah jengah dengan busananya ini karena mendapat perhatian dari pengunjung restoran fast food sedari tadi. Apalagi ia datang dengan tentara ganteng berseragam PDH yakni Dyo Ganindra Budiman. “Oke, kamu mau ganti pembalut ya?” us