“Terima kasih untuk pelayananmu malam ini, Arley. Kamu selalu mengerti, apa yang aku mau dan juga … tidak pernah gagal dalam memuaskanku,” Elle meneguk minuman berwarna merah yang ada di gelasnya, dengan satu tangan menahan selimut agar dadanya tertutupi dengan benar. Walaupun kenyataannya, belahan aset pentingnya masih terekspos. Sementara Arley masih duduk di pinggir ranjang sambil mengancingkan kembali piama tidur yang dia kenakan. Rambut, wajah, dan pelipis lelaki itu tampak dibasahi oleh keringat. Sesuai janjinya pada Elle, malam ini dia kembali memberikan nafkah batin untuk wanita itu. “Aku tidak akan mengingkari janji.” sahut lelaki itu dengan nada dingin seperti biasa. Elle meletakkan kembali gelasnya ke atas nakas dengan gerakan pelan tapi pasti. Dia memungut gaun tidur tip