“Aku pikir, aku sudah di Surga saking nyenyaknya tidur di kasur super empuk ini!” pikir Slamet yang baru saja bangun setelah dibangunkan oleh Keyra. Keyra langsung membuka gorden tebal di sana, menyisakan gorden tipis, sebelum akhirnya membuka lebar setiap jendela di dalam kamar Marchel. “Chel, bangun. Cuci muka apa mandi.” Keyra menatap tak habis pikir Slamet yang justru kembali meringkuk memunggungi keberadaannya, sambil medekap bantal guling. Semenjak kecelakaan, perubahan paling drastis dari seorang Marchel yang dikendalikan oleh jiwa Slamet, tak lain mengenai Marchel yang menjadi paling susah untuk mandi. “Males mandi lagi? Padahal biasanya kamu paling rajin mandi, lho. Keringetan dikit saja kamu langsung mandi. Tapi kok sekarang …?” ucap Keyra sembari kembali mendekati Slamet yan