Rengga POV. Setelah Sinta kabur dari kamarku, akhirnya aku menyusulnya dan kami berakhir di meja makan rumahku. Aku sudah menahan tawaku melihatnya bertahan dengan wajah cemberut karena aku goda di dalam kamar tadi. “Makan mas Rengga, untung ada Non Sinta” bibi malah memberikan aku kesempatan untuk menggoda Sinta lagi. “Sering sering ya bi suruh Sinta masuk kamarku” jawabku. Sinta melotot dengan wajah memerah. “OGAH!!” jeritnya protes. Aku terbahak mengikuti bibi yang juga tertawa sambil berlalu dari meja makan. “Yakin??” ejekku. Dia melotot lagi dengan cara yang cantik. Kalo orang cantik mah, wajahnya berekspresi apa pun pasti cantik. “Elo kenapa nyebalin banget sih kalo di rumah elo!!” protesnya lalu melipat kedua tangannya di d**a setelah berhenti makan bahkan sebelum dia mul